Kurangnya pengetahuan dan pemahaman atau miskonsepsi tentang Autism Spectrum Disorder (ASD) dapat meningkatkan tantangan bagi individu ASD dalam mendapatkan akses dan bantuan yang mereka perlukan. Hal ini juga dapat meningkatkan stereotip atau stigma negatif masyarakat sehingga dapat menimbulkan stress, kecemasan, rendahnya kepercayaan diri pada individu ASD, bahkan depresi. Berikut adalah beberapa miskonsepsi terkait ASD yang harus kita pelajari!
- Autism merupakan penyakit yang dapat disembuhkan
Autism bukanlah sebuah penyakit, melainkan salah satu gangguan perkembangan saraf yang muncul sejak masa perkembangan dan akan menetap seumur hidup. ASD bukanlah suatu penyakit ataupun kondisi menular. Hingga saat ini tidak ada pengobatan yang dapat menghilangkan kondisi ASD. 80% dari 300 anak- anak ASD terus menunjukkan defisit yang signifikan sepanjang hidup mereka (Lord dan kolega, 2012). Sekalipun anak-anak dengan gejala ASD yang paling ringan, tetap memiliki sisa-sisa defisit pada area sosial. Misalnya pola bicara yang tidak biasa (kaku, nyentrik), menggunakan “skrip” saat berinteraksi seperti pola jawaban atau pertanyaan yang sama, dll. - Autism disebabkan karena kesalahan pola asuh
ASD biasanya didiagnosa berdasarkan tanda dan gejala perilaku, tanpa menunjukkan etiologi atau penyebabnya. Meskipun tidak ada satu penyebab pasti yang teridentifikasi, data penelitian menunjukkan bahwa autism dapat diakibatkan gabungan faktor penyebab yang berbeda-beda, termasuk faktor genetik, neurobiologis, dan lingkungan.Faktor genetik berkaitan dengan pewarisan perbedaan dan/atau mutasi genetik. Resiko ASD lebih tinggi pada anak laki-laki dibandingkan perempuan, saudara kembar identik daripada kembar non-identik, dan bayi yang memiliki kakak dengan ASD (Chakrabarti & Fombonne, 2005; Bailey et al., 1995; Colvert et al., 2015; Ozonoff et al., 2011).Faktor neurobiologis berhubungan dengan mekanisme abnormal pada perkembangan otak yang mengakibatkan abnormalitas struktural dan fungsionalitas otak, kognitif, serta gejala perilaku (Williams, 2012). Perbedaan respon otak terhadap lingkungan dapat menyebabkan gejala perilaku seperti berkurangnya atensi terhadap stimulus sosial (Jones et al., 2008).Faktor lingkungan yang telah dicoba untuk dikaji adalah faktor pra dan pasca kelahiran. Para peneliti telah mengidentifikasi sejumlah paparan lingkungan untuk penelitian di masa depan, termasuk timbal, poliklorinasi bifenil (PCB), insektisida, knalpot otomotif, hidrokarbon, dan penghambat api (Landrigan et al., 2012; Schmidt et al., 2014; Shelton et al., 2012). Namun, hingga saat ini belum ada pemicu lingkungan spesifik yang teridentifikasi.
- Terapi Wicara dapat membantu anak ASD untuk berbicara
Tujuan intervensi terapi wicara bukanlah untuk membuat anak berbicara melainkan untuk berkomunikasi. Tujuan utama penanganan individu ASD adalah untuk meningkatkan komunikasi sosial dan kemampuan bahasa lainnya serta untuk memodifikasi perilaku agar individu lebih mampu untuk mengembangkan hubungan sosial, bekerja dengan efektif, dan aktif terlibat dalam kehidupan sehari-hari dan sosialnya.25-30% anak-anak ASD tergolong ke dalam kategori non-speaking ASD di mana mereka mengucapkan kurang dari 30 kata atau tidak bisa hanya menggunakan bicara untuk berkomunikasi (Brignell A et al., 2018). Cara komunikasi selain bahasa lisan yang dapat digunakan adalah gestur, bahasa isyarat, komunikasi gambar (mis. Picture Exchange Communication System (PECS)), alat penghasil suara, dan tulisan. Satu atau kombinasi dari cara tersebut dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, dan konteks komunikasi masing- masing individu atau dapat disebut “sistem komunikasi multimodal”
Referensi
American Speech-Language-Hearing Association. (n.d.). Autism spectrum disorder. American Speech-Language- Hearing Association. https://www.asha.org/practice-portal/clinical-topics/autism/#collapse_6
Brignell, A., Chenausky, K. V., Song, H., Zhu, J., Suo, C., & Morgan, A. T. (2018). Communication interventions for autism spectrum disorder in minimally verbal children. Cochrane Database of Systematic Reviews, 2018(11). https://doi.org/10.1002/14651858.cd012324.pub2
Holland, K. (2023, December 15). What you need to know about nonspeaking autism. Healthline. https://www.healthline.com/health/autism/nonverbal-autism
Myths and misconceptions about autism: Autism awareness australia. about autism | Autism Awareness Australia. (n.d.). https://www.autismawareness.com.au/understanding-autism/myths-misconceptions
Roth, F. (2019). Treatment resource manual for speech-language pathology (6th ed.). Plural Publishing.