Permasalahan perkembangan anak saat ini sudah sering kita temui dan hampir menjadi hal yang umum. Salah satu dari indikator adanya pemasalahan perkembangan adalah kemampuan anak dalam berkomunikasi yang melibatkan aspek bahasa, bicara, dan pendengaran. Gangguan pada aspek tersebut merupakan gangguan yang paling umum dialami oleh anak-anak di Amerika dengan prevalensi 8-9%. Meskipun begitu, gangguan komunikasi bisa dicegah dan bisa dibenahi jika dideteksi dan ditangani dengan tepat sejak awal. Pada anak usia dini, penanganan awal bisa mencegah anak dari ketertinggalan secara akademis, sosial, dan area penting lainnya terkait perkembangan anak. Dikutip dari Newsweek dalam artikel yang berjudul “Understanding Autism” tahun 2000, menuliskan bahwa anak autism yang ditangani secara intensif sebelum menginjak usia 5 tahun, bisa bersekolah di sekolah umum. Artinya, anak yang mengalami gangguan komunikasi seperti pada anak autism, tetap berpotensi memiliki kemampuan yang bisa disetarakan dengan anak yang tidak mengalami gangguan asalkan ditangani sejak dini dengan tepat serta intensif. Hal ini juga berlaku pada kasus anak spesial lainnya. Sayangnya, banyak orang tua yang lalai terhadap tanda awal permasalahan komunikasi yang dialami anaknya.

Lalu apa saja tanda anak mengalami gangguan komunikasi? American Speech-Language-Hearing Association’s (ASHA) yang merupakan Ikatan Profesi Terapi Wicara Amerika melalui kampanyenya “Identify the Signs” (“Kenali Tandanya”) yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran orang tua terhadap gangguan komunikasi pada anak-anak, merangkum tanda-tanda permasalahan bahasa, bicara, dan pendengaran yang umum terjadi pada anak usia 0 hingga usia sekolah. Berikut tanda-tandanya:

TANDA PERMASALAHAN BAHASA

Usia Tanda
0 – 3 bulan Tidak tersenyum/berinteraksi dengan orang lain
4 – 6 bulan Tidak mengoceh, misalnya, “bababa”
7 – 9 bulan Jarang mengoceh atau sedikit komunikasi dengan  gestur, misalnya menunjuk atau berusaha meraih benda
10 bulan – 2 tahun Tidak mengerti apa yang dikatakan orang lain
19 bulan – 2 tahun Hanya mampu mengucapkan beberapa kata
19 bulan – 3 tahun Tidak mampu menyusun kata menjadi kalimat
3 – 4 tahun Bicaranya sulit dipahami orang lain, misalnya pemilihan kata atau penyusunan kalimat tidak tepat
4 – 5 tahun Permasalahan dalam keterampilan awal membaca, misalnya tidak berpura-pura membaca buku atau mencari sampul depan buku.

TANDA PERMASALAHAN BUNYI BICARA

Usia Tanda
2 – 3 tahun Kesulitan mengucapkan bunyi p, b, m, h, dan w dalam kata
2 – 3 tahun Bicaranya tidak jelas dan sulit dipahami bahkan bagi orang terdekatnya
3 – 4 tahun Kesulitan mengucapkan bunyi k, g, f, t, d, dan n dalam kata

TANDA PERMASALAHAN KELANCARAN BICARA

2,5 – 3 tahun Pengulangan bunyi awal atau kata, misalnya “b-b-b-bola”
2,5 – 3 tahun Memanjangkan bunyi, misalnya “sssssss-sapi”
2,5 – 3 tahun Terlihat frustrasi ketika akan berbicara

TANDA PERMASALAHAN SUARA

Usia Tanda
Semua usia Tidak mampu memproduksi suara
Semua usia Suara serak dan napas terdengar berlebihan ketika berbicara
Semua usia Saat berbicara terdengar tegang dan penuh usaha

TANDA PERMASALAHAN PENDENGARAN

Usia Tanda
0 – 3 bulan Tidak peka terhadap suara
7 – 9 bulan Tidak merespons saat dipanggil namanya
13 – 18 bulan Tidak mempu mengikuti perintah sederhana
lahir – 3 tahun Menunjukkan keterlambatan perkembangan bicara dan bahasa
Usia sekolah Mengalami kesulitan akademis terutama membaca dan berhitung
Usia sekolah Terisolasi secara sosial dan tidak senang saat di sekolah
Semua usia Sering menarik atau menggaruk telinga
Semua usia Ketidaknyamanan di telinga secara terus menerus setelah terpapar suara keras (misalnya akibat penggunaan alat elektronik seperti headphone atau speaker dengan volume tinggi)

Jika Anda merasa anak Anda mengalami tanda-tanda gangguan komunikasi pada aspek bahasa, bicara, atau pendengaran, jangan ragu untuk segera berkonsultasi ke dokter anak,  dokter THT, atau terapis wicara. Deteksi dini gangguan komunikasi sangat penting agar permasalahan bisa ditangani sejak awal dan mendapatkan penanganan yang tepat sehingga dampak gangguan terhadap perkembangan anak dapat diminimalisasi.

Referensi