Frequently Asked Questions

Kapan anak saya bisa bicara?

Bagi anak-anak yang belum dapat atau minim mengucapkan kata-kata bermakna hingga batas usia maksimal 2 tahun, dapat diduga memiliki keterlambatan bahasa (late bloomer) ataupun gangguan bahasa (developmental language disorder). Sebelum anak dapat mengucapkan kata-kata bermakna atau memiliki kemampuan bahasa ekspresif yang baik tentunya diperlukan pengajaran kemampuan prasyarat terlebih dahulu. Misalnya pemahaman bahasa yang baik (bahasa reseptif), kemampuan joint attention, kesiapan belajar, kemampuan menirukan, kemampuan kognitif, kemampuan bermain, dll. Maka tidak ada waktu yang pasti untuk menjawab kapan anak dapat berbicara (verbal).

Apakah Alternative and Augmentative Communication (AAC) membuat anak saya ketergantungan?

AAC adalah semua cara komunikasi yang digunakan selain bicara baik untuk kompensasi maupun komunikasi tambahan karena defisit ekspresi dan atau pemahaman bahasa bicara. Pada anak-anak yang belum dapat berkomunikasi secara verbal, AAC diperlukan agar anak tetap dapat berkomunikasi.
Jangka waktu penggunaan AAC pada masing-masing anak berbeda yang dipengaruhi oleh peningkatan kemampuan anak dan faktor penghambat lainnya (mis. komorbiditas, tingkat keparahan gangguan, dll).
Terdapat 3 kelompok anak yang berbeda, yaitu: a) kelompok anak yang menggunakan AAC secara permanen (alternatif komunikasi verbal); b) kelompok anak yang dapat berkomunikasi verbal tetapi masih membutuhkan AAC secara sementara (mis. untuk merangkai kalimat lebih panjang, visualisasi bahasa yang abstrak); c) kelompok anak yang menggunakan AAC pada awal pembelajaran dan dapat melepas penggunaan AAC karena kemampuan verbalnya menjadi adekuat.

Bagaimana meningkatkan genggaman tangan anak yang lemah?

Membutuhkan kajian secara personal. Namun secara general, bisa melakukan aktivitas penguatan seperti meremas, menarik, dan menjepit. Untuk membuat aktivitas lebih menarik, dapat di lakukan dengan bermain squishy, menarik tali, dan menjepit baju miniatur dengan jepitan.

Dapatkah terapi membuat anak saya normal kembali?

Tujuan utama terapi adalah untuk memaksimalkan potensi dan kemampuan anak secara maksimal dan fungsional. Mengenai hasil apakah anak mampu mengejar ketertinggalannya seperti kelompok anak-anak tipikal, dapat dipengaruhi oleh faktor pendukung dan penghambat. Misalnya jam pengulangan dan pembelajaran, konsistensi penggunaan pendekatan yang sama, usia mulai intervensi, modalitas kognitif dan bahasa-bicara yang dimiliki oleh anak serta tingkat keparahan gangguan yang dimiliki anak.  Selain itu pada beberapa anak yang memiliki kondisi gangguan bahasa dan atau gangguan perkembangan saraf (Misal Autism, ADHD, Intellectual Disability), kondisi ini merupakan kondisi yang menetap seumur hidup (life span condition) dimana anak akan tetap memiliki satu atau lebih karakteristik dari kondisi tersebut walau seringan mungkin. Maka tujuan utama bagi mereka bukanlah membuat mereka “senormal” atau “setipikal” mungkin, tetapi membantu mereka agar dapat hidup berdampingan dengan kelompok seusia mereka seoptimal mungkin.